Contoh teks paragraf argumentatif

Feminin-Maskulin

Carl Gustav Jung menunjukkan bahwa tak ada seorang pun yang benar-benar pria atau benar-benar wanita. Para dokter mengatakan bahwa setiap orang memiliki, baik hormon wanita maupun hormon lelaki, dan mungkin pula kedua organ seks tersebut. Akan tetapi, salah satunya dominan, sedangkan yang lain kurang kuat. Jung menyebut keduanya sebagai Animus dan Anima: prinsip atau jiwa maskulin dan feminin, Untuk menampilkan diri sebagai pria atau wanita, kita membutuhkan lawan jenis.

Masa remaka merupakan masa yang paling sulit dalam mengungkapkan diri sebagai pria atau wanita, untuk menegaskan kepriaan atau kewanitaan kita. Masa pertunangan dan masa awal hidup perkawinan merupakan masa ketika identifikasi kepriaan atau kewanitaan mencapai intensitas yang tinggi. Saat itu, ada berbagai kecenderungan jenis mendapat dorongan kuat dan memperoleh bentuknya dalam pergaulan dan keintiman suami istri. Antara berlaku sebagai pria atau sebagai wanita terdapat garis pemirsah yang tipis sekali.

Pada hakikatnya, kelahiran anak memungkinkan terjadinya penyesuaian. Bapak akan lebih bersifat gi menyayangi dan tidak lagi sekedar sebagai suami, sedangkan ibu mulai lebih berani mengambil keputusan, tidak lagi sebagai istri belaka. Dalam memelihara anak, pria dan wanita semakin menyadari fungsi masing-masing. Anak menolong kita menemukan makna kepriaan atau kewanitaan, agar kita berlaku sesuai dengan itu serta berperan sesuai dengan fungsi pria atau wanita.

LihatTutupKomentar