Penjedaan Puisi Rumah karya Toto Sudarto Bachtiar

"RUMAH'

Karya Toto Sudarto Bachtiar


Kulihat dari cahaya bulan di pekarangan/

Serambiku kelam/ dan berudara sepi/

Tidak ada suara,/ tiada pula bayangan/

Kecuali sahabatku,/ semuanya pergi//


Terkadang terasa perlu ke rumah/

Atau/ terasa perlunya tak pulang ke rumah/

Bercerita/ dan berkaca pada hari-hari kupunya/

Di rumahku besar sekali nubuah sebuah kisah//


Kalau aku tiba/ terdengar suara berdetak tiba-tiba/

Malu-malu hati/ sahabatku rupanya ikut bicara/

Tanpa tekanan yang mendesak/ atau tinggi hati /

Alangkah cintanya dia padaku//


Terkadang/ sebelum masuk rumah/

Aku melihat ke atap/ dan bertanya-tanya/

Adakah dia di dalam,/ masihkah dia cinta

Alangkah besar rasanya hidup,/ bila hatiku tak gelisah//

LihatTutupKomentar