Menyampaikan Hasil Suntingan dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasaan

 Penyuntingan tidak hanya berkaitan dengan ejaan ataupun dengan penulisan kata. Penyuntingan juga berkaitan dengan susunan kalimat dalam paragraf dan susunan paragraf di dalam keseluruhan teks. Hubungan kalimat dengan kalimat harus padu, saling berhubungan. Dalam suatu teks tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari pokok pembahasan. Demikian halnya dengan penyusunan paragraf, semuanya harus saling berkaitan dan mengusung satu tema sama.

Penyuntingan bertujuan untuk menyempurkan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting setidaknya harus.

1. mengetahui cara penulisan karangan yang baik.

2. memahami masalah yang dibahas dalam karangan itu, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.

Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1. Penyiapan teks (ceramah) yang akan disunting.

2. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahas Indonesia (EBI) dan kamus. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan karangan yang akan disunting. Kalau itu berupa naskah ceramah, bahan pemandunya adalah buku tentang teknik penulisan ceramah.

3. Mencermati bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi maupun bahasanya.

4. Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya.

LihatTutupKomentar